Mengenal Lebih Dalam Tentang: Apa itu Fulfillment Center?
Kehadiran e-commerce membawa dampak pada proses operasional bisnis, termasuk pada perilaku konsumen. Berdasarkan hasil riset dari Zebra Technologies menyatakan 89% pelaku e-commerce setuju bahwa era e-commerce telah mendorong kebutuhan pengiriman yang serba cepat.
Salah satu faktor pendukung dari pengiriman yang cepat adalah proses pemenuhan order. Proses ini mencakup pengelolaan ketika order masuk, pengemasan hingga pengiriman oleh third party logistic (3PL). Pemenuhan order bukanlah perkara yang sulit jika jumlah order yang diterima selaras dengan jumlah sumber daya manusia dan waktu yang dimiliki. Namun, ketika jumlah order melonjak, maka proses pemenuhan order akan memakan lebih banyak lagi waktu dan tenaga, serta menekan biaya operasional yang lebih tinggi.
Berangkat dari hal ini, hadirlah fulfillment center atau pusat pemenuhan sebagai penyedia layanan yang fokus menangani proses pemenuhan order e-commerce.
Apa itu fulfillment center?
Fulfillment center merupakan istilah baru dalam dunia logistik dan distribusi pada sektor business-to-business (B2B) atau pun business-to-consumer (B2C). Fulfillment center merupakan tempat menyimpan barang atau produk sementara untuk dikelola dan kemudian diproses guna memenuhi order pelanggan.
Sebelum kehadiran fulfillment center, dunia logistik telah lebih lama mengenal istilah warehouse. Amazon (perusahaan e-commerce ternama), pada tahun 1999 untuk pertama kalinya memfungsikan warehouse sebagai fulfillment center. Berbeda dengan warehouse yang hanya berfungsi sebagai gudang penyimpanan, fulfillment center dilengkapi dengan sistem terintegrasi dan juga fasilitas yang memadai untuk pengadaan proses supply-chain e-commerce yang mulus, seperti di bawah ini:
1. Penyimpanan Barang (Storing)
Fulfillment center memiliki gudang berkapasitas besar dan fasilitas mumpuni. Dengan demikian, tidak hanya menyimpan tetapi barang dipastikan tersimpan dengan aman karena disimpan sesuai dengan kategori dan kebutuhan dari masing-masing produk.
2. Manajemen Inventaris (Inventory Management)
Pengelolaan persediaan dengan mengatur jumlah stok barang hingga mencatat barang yang masuk dan keluar. Dengan bantuan teknologi, inventory management biasanya sudah menjadi bagian dalam sistem ERP (Enterprise resource planning). Dengan ini update stok akan selalu tersedia secara real-time.
3. Pengambilan & Pengemasan (Picking & Packing)
Pengemasan merupakan faktor penting yang menentukan nasib produk sebelum tiba di tangan pelanggan. Di fulfillment center sudah tersedia sumber daya khusus yang dialokasikan untuk menjamin proses pengambilan dan juga pengemasan produk yang terjamin.
4. Pengiriman (Shipping)
Inilah gerbang terakhir sebelum pesanan dikirimkan menggunakan logistik. Banyaknya pilihan logistik pihak ke-tiga bukan lagi sesuatu yang memusingkan, karena fulfillment center akan memilah setiap pesanan sesuai dengan logistik yang dipilih pelanggan. Selain itu, fulfillment center juga dapat membantu proses me-retur pesanan produk oleh pelanggan.
Penggunaan fulfillment center dapat menjadi salah satu bentuk investasi untuk mengembangkan bisnis e-commerce anda. Fulfillment center memberikan solusi bagi para pengusaha bisnis e-commerce untuk mengurangi banyaknya waktu dan tenaga yang tersita hanya untuk merampungkan pesanan online pelanggan. Dengan menggunakan fulfillment center, penjual dapat berfokus pada pengembangan produk atau strategi pemasaran tanpa terganggu waktu untuk proses pemenuhan order. Fullfilment Center merupakan solusi bagi bisnis online.